Powered By Blogger

Sunday, February 27, 2011

Rapat akbar menolak DOLPHIN ISLAND dan kehadiran KAPAL HISAP di perariran Belitung

Tj. Pandan - BELITUNG 26 Feb 2011 di GEDUNG NASIONAL  - Rapat akbar dihadiri lebih dari kurang lebih 2000 dari berbagai elemen warga Belitung (warga dari Tanjungpandan, Sijuk, Badau, Membalong serta Selat Nasik dan derah pesisir pantai lain ) Dolphin Island merupakan proyek akal-akalan untuk memasukkan kapal isap yang menyebabkan rusaknya ekosistem perairan Belitung. 

Rapat akbar ini  untuk menolak proyek pembangunan Dophin Island sekaligus menolak kehadiran kapal isap di perariran Belitung.

Alasan mengapa masyarakat menolak DIKI..., click disini








Thursday, February 24, 2011

Apakabar DOLPHIN ISLAND?

suasana Pulau belitung semakin memanas akibat PemKab Belitung masih memaksakan untuk tetap meneruskan Proyek DI..., Gimanakah nasib masyarakatnya ???

Media Masa Nasional



RAPAT AKBAR utk penolakan DIKI

Spanduk-spanduk yg tidak jelas "Spanduk HANTU"


B-Care serahkan kajian Kritis Tolak Dolphin Island dan Kapal Isap kepada Bupati Belitung
Kamis, 24/02/11 (2 hari sebelum RAPAT AKBAR tgl 26 Feb 2011)
SUKSES....


Seperti inilah jadinya lautku dan pantai kalau kapal hisap sampai beroperasi, tidak akan biru lagi...

Monday, January 24, 2011

Foto-Foto Peninggalan Zaman Belanda.... Masih adakah...?

 De woning van een inheemse dokter Manggar, Billiton (1932).

"Rumah A-9 atau Rumah Dinas Dokter di bukit Samak Manggar". 
Foto diambil pada tahun 1932, rumah tsb adalah rumah dinas dokter kepala Rumah Sakit Timah Manggar (RSM), sejak dari masa Belanda NV GMB, PN Timah hingga masa UPT. Bel. Beberapa dokter kepala RSM yg saya ingat pernah tinggal di rumah tersebut adalah Dr. Susanto, Dr. Drajat Rijanto, Dr. Indri Warsito & terakhir Dr. Bachtaroeddin Purba. Sedangkan pada masa Belanda yang banyak diingat oleh orang2 tua adlh Dr. Marteen de Joong & dr. Chung.

Pendapat "Nurman Sunata" dan "Juhri Larisa"

Inilah pendapat 2 org TENTANG DEMO "TOLAK DOLPHIN" IKPB DI JAKARTA yg katanya CINTA dgn BELITUNG






jadi kesimpulannye:

  • Bang NATA atau sape ikam aku dak jelas status ikam to tapi yg aku tau ikam GM BUMD di belitung ......
  • KEMANE DUIT 3 MILIAR DANA BUMD 2010 nok KAMEK(RAKYAT BELITONG) ape LA IKAM HABISKAN UNTUK modal PERUSAHAAN TOUR and TRAVEL ikam yg DI JAKARTA ye...., TULONG JELASKAN KEMANA UANG 3M tersebut.
  • H.JUHRI : Bapak inikan HAJI...., atau haji2an.....

Saturday, January 22, 2011

Aksi Damai penolakan rencana pembangunan pulau lumba2 atau Dolphin Island di Negeri Laskar Pelangi atau Pulau Belitung

Jakarta, 22/01/2011; sebelum aksi di mulai IKPB,IKMB B-Care melakukan Live di TV ONE pada pukul 07 30 WIB setelah itu aksi turun di bundaran HI dari jam 8 hingga pukul 10 WIB....aksi juga diliput oleh media elekronik Metro TV,Indosiar,MNC TV,TV ONE serta media cetak..Swara rakyat,Tempo,Suara Merdeka serta media cetak lainnya...dalam aksi juga hadir sambil orasi Pius dari Walhi Pusat.....Tolak Dolphin dan juga kapal hisap masuk Bangka Belitung atau Negeri Laskar Pelangi......................!!!!!!!!!!




Jakarta Hari Ini, Demo Dolphin Island di Bundaran HI 22 Januari 2011


Ikatan Keluarga Pelajar Belitung (IKPB) Pusat akan mengikuti sesi laporan masyarakat dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi yang disiarkan TV One di Jakarta, Sabtu (22/1) hari ini. Mereka rencananya akan menyampaikan aksi penolakan proyek Dolphin Island bersama dengan masyarakat Belitung di Jakarta yang tergabung dalam wadah Belitung Care.
Ketua IKPB Pusat, Teguh Trinanda mengatakan gerakan moral ‘Jaga Belitung’ itu diawali dengan menghadiri acara Apa Kabar Indonesia Pagi di TV One sekitar pukul 08.30 WIB. Setelah itu, aksi dilanjutkan di Bundaran HI dengan membagi-bagikan 1.000 stiker ‘Save Belitung Island’ kepada pengguna jalan sembari membentangkan spanduk penolakan proyek Dolphin Island



Sebelum melakukan aksi, lanjutnya, IKPB pusat sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, diantaranya melaporkan MoU Dolphin Island kepada Lembaga Konsultasi Batuan Hukum (LKBH) Kampus, Universitas Sahid, Jakarta. Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan dua organisasi non-pemerintah, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dan organisasi non-profit, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) pusat. Rencananya dua organisasi itu akan mengirimkan perwakilannya untuk ikut gerakan bersama IKPB pusat di Jakarta.

Tuesday, January 11, 2011

Ahok: Dolphin Island Itu Menjual Belitung

TANJUNGPANDAN, POS BELITUNG – Kesepakatan penguasaan lahan Dolphin Island dalam Memorandum of Understanding (MoU) sebesar 40 persen menjadi milik Pemkab Belitung dan 60 persen milik PT Mekar Mulia Mandiri (MMM), mendapat kritikan Basuki Tjahaja Purnama, anggota DPR RI asal Bangka Belitung.
Kesepakatan penguasaan lahan ini dinilai berbahaya. Menurut Basuki, pemegang saham mayoritas proyek Dolphin Island yakni PT MMM, bisa saja menjualnya ke luar negeri. Bila demikian, akan terjadi penguasaan Dolphin Island oleh negara lain, yang berakibat terjadinya negara dalam negara.
“Dalam MoU yang ditandatangani bupati dan PT MMM tentang penguasaan lahan Dolphin Island 40 persen pemda dan 60 persen PT MMM, itu namanya menjual Belitung,” kata Basuki kepada Grup Bangka Pos via telepon, Rabu (5/1) lalu mengomentari rencana proyek Dolphin Island yang berkembang selama ini.
Mantan Bupati Beltim yang akrab disapa Ahok ini menyarankan agar Pemkab Belitung berkaca dari kasus pemberian hak guna usaha (HGU) lahan kepada investor di kawasan Pantai Tanjungtinggi. Hal yang sama juga dilakukan pemkab pada lahan kawasan Pantai Tanjungkelayang Kecamatan Sijuk. Ternyata lahan itu ditelantarkan investor, dan pemkab tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kemarin saya bertemu wagub, beliau mengatakan bahwa soal Dolphin Island baru sebatas MoU. Namun bila berbicara soal Dolphin Island, kita mesti melihat, apakah sebenarnya Belitung membutuhkan Dolphin Island? Kalau memang proyek itu jadi dilaksanakan, kepemilikan lahan Dolphin Island harus 100 persen milik pemda dan disertifikatkan. Setelah ada sertifikat, baru investor bisa membangun berbagai infrastruktur di atas lahan pemkab,” kata Ahok.
Ahok mengaku heran, bila memang investor tersebut benar-benar akan membangun obyek wisata baru, mengapa pembangunan tersebut harus menggunakan hasil dari menambang timah. Pemkab Belitung harus mengkaji hal ini lebih mendalam.
Dan yang menjadi pertanyaan lagi, apakah dengan cara seperti ini akan menguntungkan Belitung? Padahal bila akan mengembangkan obyek wisata, kawasan Pantai Tanjungtinggi dan Tanjungkelayang masih banyak lahan yang bisa digunakan.
“Apa hebatnya Dolphin Island dibandingkan Tanjungtinggi atau Tanjungkelayang? Kalau niatnya mau mencari timah menggunakan kapal isap, jangan mengarang-ngarang alasan akan membangun obyek wisata baru. Ini kasusnya hampir sama dengan proyek Water Front City di Pangkalpinang,” kata Ahok.
Ahok menegaskan bahwa tidak ada alasan membangun Dolphin Island di Belitung, karena masih banyak obyek wisata potensial yang bisa dikembangkan. “Ngomong jujur sajalah bahwa proyek ini untuk mengeruk timah. Jangan niatnya menambang timah, namun dibungkus dengan proyek membangun obyek wisata baru,” tegas Ahok.
Ahok juga mengkritisi adanya sumbangan pihak ketiga Rp 1.000/kilogram timah dari beroperasinya kapal isap dalam proyek Dolphin Island. Menurut Ahok, proyek Dolphin Island ini terkesan dipaksakan.
“Kita mengacu pada UU keterbukaan, berani tidak bupati membuka berapa jumlah kekayaannya kepada publik. Apakah jumlah kekayaannya saat ini masih wajar bila dibandingkan dengan penghasilannya sebagai bupati?” ujarnya. (ted)

SUMBER : http://www.posbelitung.com/ahok-dolphin-island-itu-menjual-belitung.html